I first heard this program through Oprah Show..
It's a rather interesting idea that they are trying to socialize.
"How to Stop Complaining and Start Enjoying the Life You Always Wanted"

I received a package yesterday afternoon from them.

It contains 3 bracelets, one how-to-use instruction, one brochure for "A Complaint Free World" book and an envelope to make a donation.

The content of the instruction is as following:

"If you don't like something, change it. If you can't change it,
change your attitude. Don't complain." - Maya Angelou

Dear Friend,

Our words are powerful indicators of our thoughts, and our thoughts create our lives. When we complain, we draw to us negative things because we put out negative energy. Therefore, one of the most important things we can do is to learn not to complain.

Scientists believe it takes 21 days to form a new habit and complaining is habitual for most of us. The bracelet(s) you received today are a powerful tool to remind you of how well you are creating your life with positive intention. Here are the suggested rules:
1. Begin to wear the bracelet now, on either wrist
2. Every time you complain, gossip or criticize move the bracelet to the other arm and begin again. Keep moving the bracelet from wrist-to-wrist until you keep it on the same arm 21 consecutive days.
3. If you see someone else who is wearing a purple bracelet complain, you may point out their need to switch the bracelet to the other arm; BUT if you're going to do this, you must move your bracelet first because you're complaining about their complaining!
4. Stay with it. It may take many months but when you reach 21 days you will find that your entire life is happier, more loving, more positive and more abundant.

For inspiration and updates, visit our web site often: www.AComplaintFreeWorld.org.

Gandhi said, "Be the change you wish to see in the world." You can do it. Hang in there.

Have a Happy, Complaint Free Day!
Will Bowen

I've started to wear the bracelet yesterday.
Within the first hour, I moved the bracelet 2 times.
During the second hour, 1 time..and 1 other time when I was having dinner with my friend.
(I was complaining about how my friend complains all the time;p)

Well..since the definition of 'complaint' itself is not that clear.
I decided to set my own ground rules:
1. A complaint is a statement that contains a negative or rather no purpose other than expressing my opinion or to talk about how others are bothering me. This include gossiping and yelling to others.
2. Providing a bad review regarding things is NOT considered as a complaint, as long as it will provide a help to others.
For example: when someone is interested in buying the similar mobile phone that I'm using, I can give the most honest review AND it is NOT considered as a complaint. Since it is meant to give that person a better understanding of what he/she might find later on.

Will I pass 21 days without complaining?
I will write the updates for that;p
Didorong rasa penasaran *dan emank pengen makan seafood kali yach;p*,
gue dan is mutusin buat nyobain Seafood Ayu..

Konon, katanya Seafood Ayu itu rasanya mantep dan harganya juga terbilang cukup murah *untuk ukuran makanan sejenis*

Semalem kita berdua pesen:
1 porsi Kepiting Saos Padang (isi 2 ekor) harganya Rp 55.000,-
1 porsi Udang Rebus (isi kurang lebih 7-8 ekor ukuran sedang) Rp. 10.000,-
1 porsi Kerang Ijo Saos Tiram (isi kurang lebih 10-11 ekor) Rp. 10.000,-
1 porsi Cah Kangkung Rp. 5.000,-
3 Nasi putih Rp. 7500
2 Teh Anget
Total yang kita bayar Rp. 87.500,-

And I have to tell you..
SUPER kenyang!!!!

Waktu penyajian nya juga ga lama..
Kita menduga kalo rata2 masakan nya dah siap..tinggal diangetin..

PS: ga sempet foto2 makanan nya hehe berhubung makanan nya dateng ga barengan..n naga di perut dah ga tertahankan;p
Yang pertama dateng itu Kerang Ijo plus Kangkung n Nasi putih..
Languns dech dengan sigap kita makan..
Kerang Ijo Saos Tiram nya yummy...
Daging kerang nya sedikit garing *gue sich emank demen yang kayak gitu;p*..
Saos nya sendiri pedes2 manis gitu..enakkkk..
Kangkung nya..porsi nya cukup banyak..Rasanya yachhh ok lah..

Pas lagi asik2 'berburu' kerang..Dateng lah Udang Rebus n Kepiting nya..
Di saat itu, gue baru sadar kalo gue lupa bilang mau kepiting nya 1/2 porsi aja..
Plus lupa bilang mau yang telor^^" *maklum...laparrrr*
Well eniwei..
Udang Rebus nya sichh yaa ok lahh..kita cocol2in ke Saos Tiram sama Saos Padang nya hehe

Nahh highlight nya ituu Kepiting Saos Padang nya!!
Saos nya PEDAS dan uennnaaakkkkkkkkk...
Kepiting nya juga padat berisi..
Makan nya sudah tentu penuh perjuangan..
Cangkang2 nya ga pecah dengan sempurna..Sampe2 disediain pemecah cangkang kepiting..

Overall...NICE food..Nice Service..Nice PRICE..
Cuman sayang lokasi nya jauh dari tempat gue..
Kalo khusus ke sana buat makan hhmmm masih dipertimbangkan dech;p

Eniwei, tempatnya itu ada di komplek Balai Samudra Kelapa Gading.
Ada nya di deretan belakang Yuraku..
Bukanya katanya dari jam 18.00 WIB.
Kemaren kita dateng jam 18.30 n blum terlalu rame..tapi pas dah jam 19.30an..
Mulai ramai dan mengantri..
Labels: 3 notes | |
Masih rapuh nya sistem hukum di Indonesia sudah sering kita temui pada berbagai kasus pelanggaran lalu lintas di kota ini..
Sistem "Damai di Tempat" tentu saja sudah menjadi praktek umum bagi kebanyakan masyarakat.
Selama pelanggaran yang dilakukan dapat dikategorikan tidak fatal (tidak menimbulkan korban jiwa ataupun merusak fasilitas umum), biasanya para pelanggar akan diberikan 2 opsi:
"Damai" ato "Pengadilan".
Bagi kebanyakan orang, tentu saja jalan damai merupakan jalan yang lebih mudah untuk ditempuh.

Proses yang terjadi ketika terjadi pelanggaran lalu lintas biasanya adalah sebagai berikut (menurut pengalaman pribadi:
1. Kendaraan distop.
2. Pengemudi turun mengikuti polisi ke tepi jalan (terkadang ke depan kendaraan)
3. Terjadi percakapan yang biasa didahului dengan "Bapak/Ibu tahu salah nya apa?"
4. Proses damai akan dimulai ketika pengemudi menjawab dengan "Iya Pak.."
5. Setelah itu, biasanya pak polisi sudah mulai mengeluarkan buku tilang dan membalik2 halaman sambil bilang "Nanti diurus di Pengadilan Jakarta ***** ya" (tergantung lokasi pelanggaran deket nya sama Pengadilan mana)
6. Pengemudi sudah sigap dengan kalimat pamungkas "Yaa..mungkin bisa dibantu Pak?"
7. Dan kunci nya ada di pak polisi..Kalau reaksi nya positif, tentu saja terjadi tawar menawar 'Harga Damai'. Kalo pak polisi yang jujur, wahh jangan maen2 dech. Bisa2 didenda juga karena mencoba menyongok polisi.
8. Kalo titik temu harga dah dapet..Terjadi proses transaksi..Lantas pengemudi akan 'lolos' dengan mendapat wejangan "Jangan Diulangi Lagi Ya!"

Titik temu harga biasanya bervariasi dan ditentukan oleh beberapa faktor (menurut pengamatan gue):
  • Mobil apa yang dibawa
  • Gaya ngomong pengemudi dari mulai awal sampe nego2 nya ini
  • Ke-PD-an dan pembawaan pengemudi dalam mengahadapi pak polisi (Kalo keliatan bisa diteken, wahh Harga Damai nya bakal tinggi)
  • Tanggal dan Bulan terjadi nya pelanggaran. (Kalau mendekati hari2 besar..biasanya Harga Damai sedikit lebih tinggi)
Nahhh yang di atas itu adalah kejadian pada umumnya. Tapi pernah juga gue mendengar satu kejadian di mana kronologis yang terjadi adalah:
1-5 (sama seperti di atas)
6. Pengemudi berkata "Oh ya sudah..tanggal berapa saya mesti dateng?"
7. Biasa nya oknum yang kurang bertanggung jawab akan mulai mengeluarkan pancingan2: "Kalau ga mau repot sich, bisa diselesain aja di sini"
8. Dan kalo pengemudi nya kekeh..ga bakal terjadi negosiasi..
9. SIM pengemudi ditahan dan diganti dengan selembar surat tilang. Pengemudi datang ke pengadilan pada tanggal yang sudah ditentukan untuk menebus SIM nya.

Gue ga bilang kalo gue adalah orang suci yang memilih jalur pengadilan pada saat gue dihadapkan pada 2 opsi itu.
Nyatanya, selama 2 kali gue diberhentikan polisi..gue milih damai aja..
Denger2 sich proses pengadilan ga seribet yang dibayangkan..
PS: dua kali gue diberhentikan itu memang gue melanggar rambu..jadi I have to admit that I was doing a wrong thing by paying the policeman on the spot.

Tapi ada satu kejadian dimana gue kena stop pas ada razia malam2.
Pas itu gue dalam perjalanan pulang dari rumah temen.
Di jalanan depan komplek Duta Mas, ada razia..dan mobil gue distop..
Well..I was doing nothing wrong..
I stopped..And the policeman explained that it was just a routine..
He asked politely for my driving license, which of course I brought at that moment.
What I wasn't expecting was the small talk after he gave me back my driving license.

Me: "Ok Pak..Ma kasih..Selamat Malam"
P : "Iyaa..ati2 Non..Ga ada apa nich buat kita2 non..Buat rokok ato makan gitu?"
Me: "Oooh...nich ada roti sich Pak..Mau?" *gue emank bawa sisa roti abis makan2 di tempat temen gue*
P : "Hoo..ya udah gpp dech kalo gitu. Ati2 di jalan..Selamat Malam"

*Perlu diperhatikan bahwa post ini ga bermaksud untuk mencemarkan Kepolisian Republik Indonesia..
Seperti kata pepatah, "Karna nila setitik, rusak susu sebelanga".
Oleh karena itu, oknum2 yang memang tidak bertanggung jawab harus ditindak lanjuti dengan tegas supaya tidak mencemarkan nama baik seluruh kesatuan*
Labels: 1 notes | |
Menyetir di Jakarta penuh lika liku..Kenapa?
1. Perlu extra cermat memperhatikan rambu2 lalu lintas..
2. Kudu extra hati2 dengan mobil, bus dan sepeda motor yang menempel di kiri kanan..
3. Dan tentu saja berhati2 dengan polisi2 yang tidak bertanggung jawab.

Sekarang dunia bisa melihat secara langsung bagaimana sebagian proses pelanggaran lalu lintas di Indonesia ditindak lanjuti.
Dua orang turis Canada diberhentikan oleh polisi ketika mereka mengendarai sebuah sepeda motor di Bali.
The action is being caught in a tape..and being published in youtube!!!
The title of the video is "Crooked Police" which is posted by Millstone2006.
The news can be seen in here..

Sampai saat posting ini dibuat, sudah ada 59 komentar untuk video tersebut.
Kalau diperhatikan, mayoritas pembuat komentar itu adalah orang Indonesia.
Banyak sekali cacian yang terlontar di sana..
*Sebaiknya sich ga usah dikutip di sini...*

Ada juga beberapa komentar menarik sebagai berikut:
Hopefully this will bring more justice to the country. (From an Indonesian who cares about the country's future).
~by Koetomo~
@edwardwen85, if the canadian could show the legal driving licence, i think the police would still find another reason to get money from them ... everyone in indonesia knows that ... it's not a secret anymore ^^
~by lightprism~
I think, the country should implement the law to punish anyone who bribes and the one who receives the bribe. With such a low income for civil servant I believe, everybody would just take options to find way to gain extra income to support the household.

So there isn't any option available to them except looking for this way.

Bribing sounds bad but it takes 2 hands to clap. Punish the one gives the bribe and the one receives the bribe. In this way no one dare to give bribe anymore.
~by incrediblefamily~

I knew exactly on how hard to swim the river on the opposite stream and it's purely back against the wall. And i understand about their situation of being underpaid, BUT, it all depends on personal characteristic, which is I'm sure that the taped officer is black.
~by rystian~

Apa reaksi Bapak Kapolri terhadap pemberitaan itu?
Kita harus menunggu lebih lanjut buat yang satu ini..
Labels: 1 notes | |