...Baru aku tersadar betapa terbiasanya aku dengan kesendirian,
kesebatangkaraan, dan betapa canggungnya aku menghadapi perhatian,
meski dalam format sederhana sekalipun...
(Supernova - Petir. p.128)
Ouchh..ngena banget pas gue baca..
Meskipun gue ga berada dalam kondisi seekstrim Elektra *tokoh di buku itu*,
tapi in someway I feel the same.
Can you imagine what 4 years of being a single girl have brought?
Haha banyakk banget yang udah gue lewatin selama 4 taon ini.
Suka duka itu pasti ada..
Kalo ditanya lebih banyak suka ato duka nya?
Seimbang dech menurut gue...Thank GOD gue udah diberkati teman2 yang mampu mengisi sedikit celah2 kekosongan itu *Aminnnnn*
Talking about being single...
Seperti hal nya seseorang yang bisa menjadi kecanduan dengan obat2an terlarang,
being single juga lama kelamaan jadi seperti itu *at least buat gue*
Dari menikmati menjadi kecanduan menjadi kebiasaan.
Mula2 gue berpikir "I can do well without guys..."
Lalu tanpa gue sadari gue mulai menutup pintu hati gue buat makhluk2 bernama pria itu..
Lama kelamaan, gue mulai membangun berlapis-lapis brikade yang sulit ditembus.
Kebayang donk apa jadi nya kalo ada someone who offers me to be more than friends..
Gue mundur dan semakin tebal lah tembok2 yang gue bangun..
Beberapa hari yang lalu gue terbangun dari tidur di pagi hari,
dan gue menyadari kalo i'm on the edge of falling in love with someone.
I don't even know where to begin or how to explain why such thing could happen.
Entah gue yang udah lupa gimana rasanya mencintai seseorang ato emang begini rasanya,
tapi this time it feels really hurt.
Dan mulailah diri gue dipenuhi dengan sejuta pertanyaan berawalan "Kenapa..."
Kenapa di antara sekian banyak co, mesti dia yang meruntuhkan pertahanan hati gue?
Kenapa setiap kali gue inget dia, gue jadi bercampur aduk perasaannya. Sedih, senank, benci, rindu..You name it..
Dan banyak lagi "Kenapa.." yang muncul setelah itu..
At the end, gue ga bisa menemukan jawaban buat semua pertanyaan2 itu..
Kata seseorang kepada gue:
"Ya ga bisa lah loe jawab tuh pertanyaan cha. Being in loe is all about risk. Resiko kalo loe bakal sakit hati, kecewa. Tapi loe jangan lupa, di balik semua kemungkinan buruk itu ada sesuatu yang indah yang mungkin loe dapet. Kalo loe ga berani ambil resiko itu, you'll never know what you might have. Right?"
Well ada benarnya setelah gue menelaah kata2 dia..
Yaaa jadilah gue di sini sekarang,
mungkin sudah merasa jenuh dengan segala kesendirian yang selama ini gue lakonin.
Jadii gue putuskan, i'm taking that risk..
Tentang kemungkinan gue sakit hati ato apa..yaa let it be dech..
Huhh kenapa jadi mellow gini..
Padahal masih pagi2 di kampus..
Hari Senin pula..Lagi nunggu kelas dimulai jam 10 nanti..
Yaa kalau begitu, gue sudahi dulu kisah kasih ini;p
kesebatangkaraan, dan betapa canggungnya aku menghadapi perhatian,
meski dalam format sederhana sekalipun...
(Supernova - Petir. p.128)
Ouchh..ngena banget pas gue baca..
Meskipun gue ga berada dalam kondisi seekstrim Elektra *tokoh di buku itu*,
tapi in someway I feel the same.
Can you imagine what 4 years of being a single girl have brought?
Haha banyakk banget yang udah gue lewatin selama 4 taon ini.
Suka duka itu pasti ada..
Kalo ditanya lebih banyak suka ato duka nya?
Seimbang dech menurut gue...Thank GOD gue udah diberkati teman2 yang mampu mengisi sedikit celah2 kekosongan itu *Aminnnnn*
Talking about being single...
Seperti hal nya seseorang yang bisa menjadi kecanduan dengan obat2an terlarang,
being single juga lama kelamaan jadi seperti itu *at least buat gue*
Dari menikmati menjadi kecanduan menjadi kebiasaan.
Mula2 gue berpikir "I can do well without guys..."
Lalu tanpa gue sadari gue mulai menutup pintu hati gue buat makhluk2 bernama pria itu..
Lama kelamaan, gue mulai membangun berlapis-lapis brikade yang sulit ditembus.
Kebayang donk apa jadi nya kalo ada someone who offers me to be more than friends..
Gue mundur dan semakin tebal lah tembok2 yang gue bangun..
Beberapa hari yang lalu gue terbangun dari tidur di pagi hari,
dan gue menyadari kalo i'm on the edge of falling in love with someone.
I don't even know where to begin or how to explain why such thing could happen.
Entah gue yang udah lupa gimana rasanya mencintai seseorang ato emang begini rasanya,
tapi this time it feels really hurt.
Dan mulailah diri gue dipenuhi dengan sejuta pertanyaan berawalan "Kenapa..."
Kenapa di antara sekian banyak co, mesti dia yang meruntuhkan pertahanan hati gue?
Kenapa setiap kali gue inget dia, gue jadi bercampur aduk perasaannya. Sedih, senank, benci, rindu..You name it..
Dan banyak lagi "Kenapa.." yang muncul setelah itu..
At the end, gue ga bisa menemukan jawaban buat semua pertanyaan2 itu..
Kata seseorang kepada gue:
"Ya ga bisa lah loe jawab tuh pertanyaan cha. Being in loe is all about risk. Resiko kalo loe bakal sakit hati, kecewa. Tapi loe jangan lupa, di balik semua kemungkinan buruk itu ada sesuatu yang indah yang mungkin loe dapet. Kalo loe ga berani ambil resiko itu, you'll never know what you might have. Right?"
Well ada benarnya setelah gue menelaah kata2 dia..
Yaaa jadilah gue di sini sekarang,
mungkin sudah merasa jenuh dengan segala kesendirian yang selama ini gue lakonin.
Jadii gue putuskan, i'm taking that risk..
Tentang kemungkinan gue sakit hati ato apa..yaa let it be dech..
Huhh kenapa jadi mellow gini..
Padahal masih pagi2 di kampus..
Hari Senin pula..Lagi nunggu kelas dimulai jam 10 nanti..
Yaa kalau begitu, gue sudahi dulu kisah kasih ini;p
ichaa...cia you yachhh...i know that feeling, and i've been theree..hehehe..
ada yang bilang sih if u love someone, u should be ready kemungkinan bakal disakitin dan semacamnya..butt..with the consequences, kenapa juga masih pada pengen yang namanya "love" itu? because u need it, it feels so great to love and be loved,rite? :) all the best yach,chaaa....
-nye2-
wah 'cha...I feel sentimental now after reading this.. I feel the same too.. and I've been single since I was born 'til now.
oia.. another thing.. gud luck for what u're goin thru :)